Perih
Dukaku memuja dunia
dengan indah
Lukaku memahat ukiran
sejati
Biar tak seorangpun tau
bahwa
aku kecewa pada kisahku
yang membawa perih
Apakah aku insan yang tak
tau diri?
Hingga menganggap cinta
dengan hati
bukan dengan mata
Merasakan cinta dengan
perasaan
bukan dengan logika
Bahkan aku sampai
kehilangan akal sehat
hingga membuatku
tenggelam
pada kehancuran
dan kegalauan hidup
Perih yang ku rasa seakan
tak sanggup kujalani
Aku patah dengan segenap
sayap-sayap palsuku
Aku mati dengan segenap
nyawaku yang rapuh
Tapi, tak kan ku tangisi
karna inilah takdirku
Aku harus terbiasa dengan
duka
Karena luka adalah duka
Dan duka adlah aku.
Komentar